Category Archives: Khutbah Nikah

PERNIKAHAN SEBAGAI IKATAN SUCI PERJANJIAN YANG AGUNG

PERNIKAHAN SEBAGAI IKATAN SUCI
PERJANJIAN YANG AGUNG

 الحمد لله مصور الاجنة فى ظلم الارحام. ناظم عقد الالفة بين الزوجين احسن نظام. احده سبحانه وتعالى على هذه النعم العظام. واشكره على مااولانامن بدائع الاكرام. اشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له شهادة موصّلة الى دارالسلام واشهد ان سيدنا محمداعبده ورسوله صلى الله عليه واله وصحبه وبارك وسلّم. امابعد:

ايهاالحاضِرون الكِرام. رحِمكم اللّه أوصِيكم وإياي بِتقوى اللهِ، فقد فاز المؤمِنون المتقون، وتزودوا فإن خير الزادِ التقوى. واعلم انّ النكاح سنة مرغوبة وطريقة محموده. حَيْثُ قَالَ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

ومن اياته ان خلق لكم من انفسكم ازواواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمة ان فى ذلك لايات لقوم يتفكروم.  وقال رسوله الأكرم وحبيبه الأعظم صلى.م.: يامعشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج، فانه اغض للبصر واحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فانه له وجاء.

Kedua calon mempelai yang berbahagia,

Wajib kita kiranya menghaturkan puji syukur kehadhirat Allah Swt karena saat ini khususnya kalian berdua telah mendapat hidayah dan nikmat Allah Swt berupa kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan akad nikah yang sebentar lagi akan kalian lalui. Sebab dengan selalu merasa syukur terhadap nikmat-Nya seperti yang kalian alami sekarang ini, akan menambah kesadaran dan keyakinan kita selaku makhluk, bahwa segala yang mampu kita kerjakan adalah semata-mata datang dari sang kholik Allah Swt. Selanjutnya pada hari ini kalian berdua akan menyatakan isi hati masing-masing dalam bentuk sebuah akad nikah, yakni suatu perjanjian yang mesti merubah setatus kalian menjadi sang suami dan sang istri. Sudah barang tentu saat-saat seperti ini merupakan catatan sejarah kehidupan kalian berdua yang sangat bermakna untuk masa kini hingga kelak di akhir kehidupan. Mengapa….., karena akad nikah yang sebentar lagi akan kalian lalui bukanlah merupakan suatu transaksi untung-rugi, dan bukan pula merupakan kesepakatan musiman yang saat-saat tertentu dapat dibatalkan. Bukan! Sekalilagi bukan! Akan tetapi akad yang akan kalian laksanakan ini adalah merupakan ikatan yang kokoh dan agung atau yang disebut dalam AlQur’anul Karim Mitsaqan Ghalidhan, maka nikah ini merupakan kegiatan suci, merupakan kegiatan yang sakral yang akan dicatat dalam arsy singgasana Allah Swt dan kemudian dipertanggungjawabkan kelak pada yaumul hisab.

Calon mempelai yang berbahagia,

Rosulullah bersabda :

يامعشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج، فانه اغض للبصر واحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فانه له وجاء

”Wahai para pemuda; barangsiapa diantara kamu telah mampu (albaah) memikul beban keluarga, hendaklah ia kawin, itu akan lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat mampu menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu, hendaklah berpuasa. Sesungguhnya berpuasa itu akan menjadi benteng yang menjaganya (dari perbuatan zina).” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dalam kaitannya hadits dengan peristiwa yang sedang kalian berdua alami sekarang ini tentu amat erat sekali, sebab hari ini – detik ini, sedang memenuhi panggilan dan seruan Rasulullah saw melaksanakan nikah, maka konsekwensi logis dari pemenuhan panggilan itu kalian berdua harus menyadari bahwa seusai sighat ijab qabul nikah yang sesaat lagi diikrarkan adalah telah menjadi terminal, adalah  menjadi batas tegas, antara masa lajang kalian berdua menuju masa berkeluarga dan berumahtangga. Kalau tempo-tempo dulu, yaitu masa lajang kalian berdua dengan cara sendiri-sendiri dapat memenuhi kehendak pribadi dengan berbagai selera yang menjaga pilihan atau menjadi pilihan, tanpa pertimbangan siapapun. Namun seusai akad ini masing-masing kalian sudah menjadi satu keutuhan, menjadi satu kelompok sosial, kelompok masyarakat terkecil yakni keluarga, dan sebagai bagian dari masyarakat luas disekitar kalian dimana kalian berada. Sehingga masing-masing anggota baik suami maupun istri tidak dapat berbuat dan menentukan sikap tanpa diawali dengan memusyawarahkan pada anggota keluarganya dahulu, yakni suami kepada istri atau istri pada suami. Untuk itu sejak saat inilah tanamkan niat kuat kalian menjelajahi kehidupan baru guna menghadapi dinamika dan tantangan yang serba baru.

Calon mempelai berdua yang berbahagia,

Cinta birahi dan kasih sayang mawaddah wa rahmah adalah sebagian dari ayat atau tanda kebesaran sang kholik Allah Swt. Maka dapat dipahami bahwa pasangan suami istri selain hasil usaha manusiawi ia juga merupakan  takdir, adalah juga merupakan ketetapan dan ketentuan Allah Swt guna mencari kebahagiaan yang kekal dan abadi. Berhubungan dengan ini, merawat cinta kasih adalah menjadi tugas utama suami istri yang terus menerus dan berkelanjutan.

Kepada kedua calon mempelai berdua yang berbahagia,

Berkenaan hidup dan kehidupan baik yang bersifat individu maupun kelompok, Islam menganjurkan agar rasa taqwallah selalu ditanamkan dalam lubuk sanubari kita untuk dijadikan bekal serta landasan tingkah laku baik perasaan, ucapan, keputusan maupun perbuatan. Kalau ajaran dan nilai-nilai taqwallah ini benar-benar bisa dipegang secara kokoh dan konsekwen tentu petunjuk Allah akan tetap terlimpah kepada kita.

Di dalam Alqur’an disebutkan :

وتزودوا فإن خير الزاد التقوى

”Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”

Kepada kedua calon mempelai berdua yang berbahagia,

Hari ini kalian berdua telah membuktikan ajaran agama Islam yakni melangsungkan akad nikah berarti kalian berdua insya Allah  telah tergolong umat Nabi Muhammad saw yang memenuhi separuh agama Islam, sedang yang separuh lagi menuntut kalian agar menggunakannya untuk bertaqwa ke hadhirat Allah Swt. Rasulullah saw bersabda :

من تزوج فقد اخرز شطردينه فليتق الله فى الشطر الثانى

 ”Seorang yang telah melangsungkan pernikahan berarti telah memenuhi separuh bagian agamanya, maka hendaklah separuh bagian yang lain dipergunakan untuk bertaqwa.”

Akhirulkalam, melalui khutbah singkat yang merupakan pendahuluan akad nikah kalian berdua ini marilah kita bersama-sama memohon kehadirat Allah Swt, semoga seluruh dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat pada hari-hari sebelum ini mendapat ampunan, mendapat maghfirah dari Allah Swt, yang pada akhirnya seusai akad nikah ini kita semua yang berada di majelis ini menjadi hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman dan bertaqwa ke hadhirat Allah Swt. Amin ya Rabbal ’alamin.

اقول قولى هذا واستغفرالله الظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هوالغفورالحيم